Sunday 8 December 2019

K-Drama: The Tale of Nokdu [Review]

The Joseon Romantic Comedy-Tale of Nokdu
16 Episode

Jang Dong Yoon as Jeon Nok Du
Kim So Hyun as Dong Dong Ju
Kang Tae Oh as Cha Yul Mu
Jung Joon Ho as King Gwanghae

Review:
Bicara tentangTale of Nokdu, tadinya saya hampir gak mau nonton drama ini, walau pemain utamanya sangat menjanjikan. Ada Kim So Hyun yang biarpun masih muda tapi jam terbangnya sudah banyak, lalu ada Jang Dong Yoon salah satu aktor FAVORIT dari semenjak tau dia di drama Solomon's Perjury, yang pada waktu itu dia masih sedikit di notice orang.

Bisa dibilang pas tau news Dong Yoon mau di-pairing sama So Hyun, saya cukup excited. Tapi kemudian langsung mundur perlahan karna ternyata mereka akan main drama saeguk. Bukan apa-apa...saya dari dulu memang kurang cocok sama konflik yang ada di drama saeguk πŸ˜‚. Akhirnya saya tidak pernah ngikutin news tentang perkembangan produksi drama ini, sampai tau-tau mereka sudah rilis poster drama dan profil karakter. Lalu saya tergoda kembali dengan Tale of Nokdu gara-gara: Jang Dong Yoon CANTIK banget crossdressing jadi perempuan!!
Cantik banget sampai yang perempuan asli aja bisa kalah cantik sama dia πŸ˜‚

Oke lanjut...Akhirnya karena poster sampai teasernya terlihat menarik dan menjanjikan, saya putuskan untuk ongoing drama ini. Dan ternyata Tale of Nokdu tidak mengecewakan. Episode perdananya sukses bikin saya betah, dan episode selanjutnya sukses bikin saya ketawa puas sampai sakit perut. Komedi nya dapet banget! Dan Tale of Nokdu yang meruakan adaptasi dari sebuah webtoon punya cerita yang unik perihal laki-laki yang menyamar menjadi perempuan.

Sesuai judulnya, main story Tale of Nokdu ini berpusat pada Jeon Nokdu. Ia bersama dengan ayah dan kakak laki-lakinya tinggal di sebuah pulau yang jauh dari ibu kota. Suatu hari mereka dihampiri oleh prajurit yang ingin membunuh keluarganya. Merasa ada yang tidak beres karena selama ini hidup tenang tanpa punya musuh, Nokdu pun mengejar salah satu prajurit untuk mencari tau siapa dan mengapa mereka diserang. Tidak disangka prajurit tersebut pergi ke desa janda yang hanya dihuni oleh perempuan saja. Akhirnya Nokdu menyamar sebagai seorang janda bernama Lady Kim dan tingal di desa tersebut.

Di desa janda tersebut, Nokdu bertemu dengan Dong Dongju seorang murid gisaeng yang rumah gisaengnya (gibang) terletak persis disebelah desa janda. Penyamaran Nokdu pertamakali ketahuan oleh si Dongju.

Dongju sendiri merupakan perempuan yang terpaksa hidup dan besar di gibang karena tragedi yang menimpa keluarganya sewaktu kecil. Aslinya dia tidak mau menjadi gisaeng, karena ada rencana lain yang ingin dia lakukan. Nokdu yang tau Dongju tidak mau menjadi gisaeng pun akhirnya mengadopsinya sebagai anak, dan mereka memutuskan untuk tinggal bersama.
Disini kita juga akan diperkenalkan dengan karakter bernama Cha Yulmu, bangsawan yang sering datang ke gibang, tapi sebenarnya kesana hanya untuk bertemu Dongju. Yup...itu karena dari dulu ia menaruh rasa sama Dongju. Tapi Dongju hanya memanggap Yulmu teman saja.

Yulmu sendiri sebenarnya karakter yang berpotensi bikin penonton punya second lead syndrome, sampai kemudian negara api menyerang haha *enggak gitu* πŸ˜‚πŸ˜†πŸ˜…. Maksud saya adalah, diawal ia ditampilkan sebagai karakter yang baik-baik saja dan bisa disayang. Tapi kemudian di salah satu episode karakter dia berubah 180°. Kita yang tadinya sayang jadi auto sebel sama dia, untungnya cakepπŸ˜…dan sampai akhir konsisten ngebucinin Dongju.

Selain itu ada pula karakter lain yang keberadaannya cukup menghibur penonton, seperti Yeon Geun (Ko Gun Han) si penanggung jawab desa janda yang naksir berat sama Lady Kim (aka Nokdu), Aeng Du (Park Da Yeon) si bocah perempuan tunangan Nokdu yang berasal dari pulau.
Storyline di Tale of Nokdu sebenarnya dipisah menjadi 2 babak (bagian). Babak pertama berlatar di desa Janda, dan babak kedua berlatar di istana kerajaan. Babak pertama bisa dibilang sebagai babak awal yang ceritanya lebih ringan dan lebih menghibur. Kehebohan Lady Kim bisa kita saksikan disini. Sedangkan cerita di babak kedua ini kebalikannya, lebih banyak serius dan Lady Kim yang cantik tergantikan oleh Nokdu yang ganteng. Porsi komedinya berkurang drastis walau masih konsisten menyelipkannya di beberapa part. Cerita di babak ini seputaran tahta kerajaan yang lumayan njelimet untuk saya (yang kurang suka konflik drama saeguk), tapi masih kategori oke untuk ditonton. Disini pun porsi romance antara Nokdu dan Dongju juga semakin banyak.

Yang perlu digarisbawahi, peralihan dari babak 1 ke babak 2 yang bertolak belakang terjadi sangat smooth dan bagus banget. Walau babak 2 lebih serius tapi konfliknya lebih seru dan kita pun dibuat semakin penasaran dengan kisah Nokdu dan Dongju. D
So far saya cukup menikmati menonton drama ini dari awal sampai akhir. Walau cerita di kerajaan sempat bikin saya sedikit tidak betah, tapi karena dibikin tidak berbelit-belit saya masih bisa mengikutinya. Konfliknya tidak menjalar kemana-mana, lumayan simple sehingga penyelesaiannya-pun terbilang cepet dan mudah. Tau-tau sudah selesai saja dan clear juga konfliknya. Seperti misalnya bagian ending yang saya kira bakalan rumit diselesaikan, tapi ternyata bisa selesai dengan cara yang to the point, simple, tapi juga tetap rapih.
Chemistry Jang Dong Yoon dan Kim So Hyun pun bagus banget disini baik on screen atau off screen. Rasanya kalo bukan mereka cast nya, belum tentu bisa secocok ini. Dan saya berharap (mungkin beberapa tahun lagi) mereka bisa ambil project drama yang sama. I love both of them a lot here!😍❤️

Secara keseluruhan, Tale of Nokdu tidak bisa kita lewatkan begitu saja. Salah satu drama yang cukup menghibur di penghujung tahun 2019.

Sekian...
Happy Watching 🍫🍫
source: Asianwiki
credit picture: (1)(2)(3)(4)(5)(6)(7)

Friday 29 November 2019

K-Drama: Miss Lee [Review]

Miss Lee - 16 Episode

Hyeri as Lee Sun Sim
Kim Sang Kyung as Yoo Jin Wook
Cha Seo Won as Park Do Joon
Uhm Hyun Kyung as Gu Ji Na

Dari semua drama yang saya tonton, tak disangka Miss Lee jadi salah satu drama yang cukup bikin 'ngena' PADAHAL tadinya saya tidak tertarik sama sekali dengan drama ini. Bahkan setelah melihat teasernya pun tidak ada keinginan untuk mencari tau lebih lanjut. Intinya Miss Lee tidak pernah masuk waiting list tontonan saya!

Sebenarnya sangat random akhirnya mau coba nonton Miss Lee. Sebut saja karena Kim Jae Hyun 😝 akhirnya saya berkeinginan ngelirik drama ini haha. Kebetulannya lagi, Miss Lee tayang di tvn asia jadilah Weekend yang lowong saya isi dengan kepoin drama ini. Dan setelah nonton episode 1, gak taunya saya betah. Akhirnya rutin saya ikutin tiap minggunya.
Perlu diketaui, dari semua drama yang tayang kemarin, Miss Lee termaksud yang paling sepi penonton dan peminat. Kalau kamu iseng searching hashtag #MissLee di twitter hasil yang ditemukan pasti sedikit. Tidak seperti drama sebelah yang sangat hype sekali.

Why?

Karena dibandingkan dengan yang lain, pemain di Miss Lee rata-rata sangat asing, yang paling saya tau pun hanya Hyeri saja. Belum lagi ini adalah office drama berlatar pabrik. Selain karna ceritanya tentu lebih serius, yang diperlihatkan disini pun sangat apa adanya. Maksud saya... kalau kamu tipe penonton yang mengharapkan visual yang WOW (entah itu pemain, fashion baju, scenery, dll) Miss Lee memang bukan jadi pilihan. Ditambah lagi drama ini tidak ada romance. NIGHTMARE banget rasanya 😣 bagi yang belum terbiasa.

TAPI...Kalau kalian prefer dengan drama yang kasih storyline bagus, Miss Lee salah satu yang tidak mengecewakan. Drama ini punya cerita yang heartwarming, banyak pesan-pesan yang bisa kita ambil. Walau awalnya bikin sedikit kesel dan  frustasi, dimana masalah selalu datang bertubi-tubi, pelan tapi pasti semuanya teratasi.
Bermula dari menghilangnya Oh Sajang, si pemilik dan CEO Cheongil Electronic, Sun Sim secara random terpilih menjadi CEO baru, Bertanggung jawab mengurusi perusahaan yang hampir bangkrut padahal dia tidak ada pengalaman sama sekali. Belum lagi ia habis ditipu oleh Gu Ji Na, teman yang sudah dianggap seperti keluarga sendiri. Dan gara-gara dia pula Sun Sim dituduh  mencuri uang perusahaan. Pokoknya Gu Ji Na adalah wanita ular di drama ini.

Nah...kondisi perusahaan yang nyaris bangkrut membuat sebagaian karyawan memutuskan untuk keluar, menyisakan para karyawan yang rata-rata kurang kompeten, yang bertahan karena tidak ada tempat lain bagi mereka. Tipe-tipe yang main aman dan egois.Sehingga pengangkatan Sun Sim sebagai CEO baru seolah-olah hanya untuk kambing hitam saja. Satu-satunya yang mau membantu dia hanyalah Kepala Divisi Yoo Jin Wook. Itupun tidak didapat dengan mudah karena Yoo Jin Wook merasa Sun Sim tidak mungkin mampu menjadi CEO. Tapi kemudian pandangan dia mulai berubah setelah melihat sendiri usaha Sun Sim yang begitu besar agar perusahaan tidak sampai bangkrut. Sun Sim pun satu-satunya yang konsisten kasih semangat dan mengajak karyawan lain sama-sama berjuang mempertahankan perusahaan.

Apakah berhasil...

Berhasil...tapi jalannya itu terjal banget dan gak mudah. Bahkan sampai episode terakhir saja mereka masih dihadapi masalah. Karena yang dihadapi ini bukan cuman masalah internal perusahaan, tapi juga masalah eksternal yang berhubungan dengan perusahaan lain (salah satunya adalah TM Electronics). Pokoknya ada saja usaha-usaha yang ingin bikin Cheongil hancur.
Jadi...kalau kamu memang suka tipe drama yang rada serius, invest waktu untuk nonton drama ini sebenarnya ga akan bikin kecewa. Pelan-pelan menghanyutkan. Kamu akan suka dengan semua development yang terjadi disini. Sangat kontras kalo membandingkan situasi yang terjadi di episode pertama dan terakhir.

Mendekati ending (maybe) 4-6 episode terakhir pun drama ini selalu bikin saya merasa terenyuh. Terharu melihat perkembangan dan usaha mereka menyelamatkan Cheongil Electrronics. Melihat para karyawan mulai bangkit dan punya semangat berjuang amat sangat heartwarming.

Dan seperti yang saya bilang diatas...sampai akhir pun drama ini konsinsten tidak menunjukan romance antar pemain utama. Semua orang fokus untuk menyelamatkan Cheongil. Tapi tak dipungkiri melihat Sun Sim yang satu frame dengan Park Do Joon membuat saya gemas sendiri πŸ˜†. Siapa sebenarnya Park Do Joon? Dia adalah orang 'buangan' dari TM Electronics yang ditugaskan untuk membantu menyelamatkan Cheongil. Namun sebenarnya dari pihak TM sendiri sebenarnya ada agenda lain kenapa mereka mengirim Park Do Joon kesana.
That's it...Intinya saya tidak menyesal sama sekali icip-icip menonton drama ini. Dan karena dari awal tidak pernah pasang ekspektasi apapun, sehingga sampai drama ini selesai pun tidak ada komen aneh dari saya. 

Memang Miss Lee bukanlah drama yang WAH. tapi bagi saya drama ini juga meninggalkan kesan mendalam. Idk how to express this felling haha.

Sekian...
Happy Watching...

source: Asian Wiki, TVN Miss Lee
credit picture: (1)(2)(3)(4)(5)(6)

Tuesday 12 November 2019

K-Drama: Moment At Eighteen [Review]

Moment at Eighteen
16 Episode

Ong Seung Woo as Choi Joon Woo
Kim Hyang Gi as Yoo Soo Bin
Shin Seung Ho as Ma Hwi Young
Kang Ki Young as Oh Han Kyeol

Walau umur tidak bisa disebut remaja lagi, drama ber-setting sekolah masih menjadi salah satu favorit saya.

Itulah kenapa biarpun drama ini sudah tamat beberapa bulan yang lalu, saya masih tetap ingin menontonnya. Selain itu, saya memang sedang ingin menonton drama slice of life yang pembawaannya ringan. Dan tentunya karna drama ini memiliki deretan cast yang menarik dan fresh, seperti Kim Hyang Gi yang masuk radar saya semenjak nonton Along With The Gods. 

Okay...back to the topic, saya rasa review kali ini akan sedikit lebih banyak spoilernya...

Alur cerita dari Moment of Eighteen sebenarnya tidak unik, apa yang dibahas dan dibawa disini sama seperti drama sekolah lainnya. Seperti masalah belajar yang menuntut perfoma nilai baik, persaingan belajar yang keras, perilaku bullying, dan persoalan cinta pertama dan persahabatan khas anak SMA yang tidak bisa dihindari. Itulah kenapa drama ini termaksud ringan ditonton.
Kisah di drama ini bermulai dari seorang anak SMA bernama Choi Joon Woo yang terpaksa pindah sekolah karena dituduh mencuri. Jun Woo sendiri bukanlah tipikal orang yang pandai mengekspresikan emosinya ke orang-orang, ia terbiasa dengan kesendiriannya. Bahkan ia terlihat tidak punya semangat belajar di sekolah barunya, hanya sekedar menjalani tanggung jawab sebagai murid. Sampai kemudian ia bertemu dengan Yoo Soo Bin dan hidupnya pun mulai berubah.

Soo Bin adalah murid berprestasi yang ceria dan memiliki banyak sahabat. Sayangnya dia sangat diatur oleh ibunya. Pertemuannya dengan Joon Woo membuat dirinya tertarik mendekati si anak baru yang terkesan tertutup itu. Dan perhatian tidak biasa yang di berikan Soo Bin ke Joon Woo, disadari oleh Ma Hwi Young. Siswa terpintar peringkat satu, yang dari luar tampak sempurna namun sebenarnya tidak. Hwi Young merupakan sahabat Soo Bin dari kecil yang menaruh rasa suka padanya. Sehingga kehadiran Joon Woo menjadi ancaman tersendiri.
Ketikan Joon Woo baru masuk sekolah, ia dituduh mencuri barang dan pihak sekolah justru secara halus menyarankannya untuk pindah sekolah saja. Joon Woo pun awalnya setuju pindah sekolah lagi. Namun seiring adanya interaksi antara dia dan Soo Bin, ditambah dengan wali kelasnya Pak Guru Oh Han Kyul, Joon Woo akhirnya memutuskan untuk tetap di sekolah itu, karena memang bukan ia pelakunya. Ia hanya dijebak.

Mau tau siapa yang menjebak dia? Tak lain dan tak bukan adalah Hwi Young, siswa teladan yang di hormati oleh guru dan teman-temannya. Cara yang dia pakai untuk menyingkirkan Joon Woo terbilang jahat dan licik banget, dan dia selalu bersembunyi di balik topeng siswa teladannya. Wajar kalau akhirnya Joon Woo jadi benci banget sama Hwi Young.

Menurut saya alasan Hwi Young menjebak Joon Woo ialah karena ia merasa dikalahkan oleh Joon Woo. Dibalik sifat perfect yang ia tampilkan, Hwi Young menjadi sangat insecure semenjak Joon Woo datang. Salah satunya karena Joon Woo berhasil menarik perhatian Soo Bin yang notabene adalah crush-nya Hwi Young, namun dia hanya dianggap teman saja oleh Soo Bin.
Drama ini menyajikan banyak interaksi yang meyenangkan untuk dilihat. Misalnya hubungan Joon Woo dan Soo Bin yang terlihat natural dari mulai mereka bertemu sampai mereka jadian, khas anak SMA. Selain itu side story para siswa-siswi lainnya juga menarik banget, khususnya para sahabatnya Soo Bin. You gonna love all of them πŸ’“.

Selain itu kita juga akan liat bagaimana perkembangan karakter seorang Joon Woo yang sebelumnya menutup diri dari sekitar lalu menjadi terbuka dan bisa punya teman banyak. Dari yang tidak punya tujuan sampai kemudian ada hal yang ingin dikejarnya. Dan sebagian itu karena adanya peran dari Pak Guru Oh yang selalu mensupport dan membantu Joon Woo untuk survive.

Selain kisahnya Joon Woo, kita juga akan liat bagaimana Soo Bin yang sedikit struggle karena hidupnya sangat diatur oleh ibu nya. Misalnya ketika ia dipaksa ikut study group bareng Hwi Young, padahal ia lebih nyaman belajar sendiri. Apalagi untuk masuk kedalam study group tersebut ibunya Soo Bin mesti memohon-mohon ke Ibunya Hwi Young. Dan Soo Bin sangat tidak senang melihat  itu. Belum lagi ketika Soo Bin dilarang untuk berteman dengan Joon Woo, karena menurut ibunya Joon Woo adalah anak bermasalah. Dan ketika mereka berdua ketauan dating, luar biasa murkanya. Tapi disatu sisi, kita juga akan ditunjukkan kenapa Ibu Soo Bin sangat seprotektif itu.
Dan yah...kurang lebih memang seperti itu cerita yang akan ditampilkan di drama ini. Bukan suatu hal yang baru. Mungkin yang membedakan adalah drama ini lebih menitikberatkan pada momen-momen para remaja berumur 18 tahun. Tentang segala keluh kesah, masalah, segala macam tuntutan dan tekanan yang dihadapi, dan bagaimana masih labilnya mereka diumur segitu. Dan tentunya bagaimana para remaja ini mengalami yang namanya cinta pertama.

Overall... Moment At Eighteen adalah drama yang cukup menarik untuk ditonton dikala santai. Ceritanya ringan dan untuk beberapa bagian sangat relate dengan realita yang ada.

Sekian...

Happy Watching 😺🌞🌜

source: Asianwiki, JTBC
credit picture: (1)(2)(3)(4)(5)

Thursday 3 October 2019

K-Drama: Chief of Staff (Aide) [Sinopsis & Review]

Chief of staff

Lee Jung Jae  as Jang Tae Joon
Shin Min Ah as Kang Sun Young
Lee Elijah as Yoon Hye Won
Kim Dong Jun as Han Do Kyung
Kim Gap Soo as Song Hee Seob
Jung Jin Young as Lee Sung Min

Sinopsis Singkat:
Jung Tae Joon merupakan lulusan Korean National Police University yang sebelumnya bekerja sebagai detektif. Karena menginginkan kekuasaan yang lebih tinggi ia memutuskan bekerja sebagai kepala staf seorang anggota majelis bernama Song Hee Seob. Kinerjanya sebagai kepala staff sangatlah baik, namun masih ada ambisi besar lainnya yang ingin dia capai.

Sementara itu Kang Sun Young adalah anggota majelis yang baru pertama kali terpilih, dan merupakan juru bicara dari partainya. Sebelumnya ia bekerja sebagai pengacara dan pembawa acara  stasiun televisi. Dia sangat ambisius dalam melakukan pekerjaannya. Ia dan Jang Tae Joon adalah sepasang kekasih yang menjalin hubungan rahasia.

Review:
Hal pertama yang membuat saya tertarik dengan drama ini adalah para cast-nya yang sangat menjanjikan, khususnya Lee Jung Jae yang didapuk sebagai lead male. Setelah 10 tahun vakum berakting di drama dan sibuk di project film. Chief of Staff dipilih sebagai drama comebacknya. Gara-gara itulah saya jadi ikut penasaran sama drama ini. Pasti ada sesuatu yang menjanjikan dari Chief of Staff. Karena begini...biasanya artis yang vakum lama akan lebih selektif memilih project drama comeback-nya. Dan terbukti, drama ini memang recommended sekali.
Chief of Staff dikemas sedemikian rupa sehingga nyaman untuk ditonton walau tema yang dibawa termaksud berat. Eksekusinya rapih dari awal sampai akhir. Memang di awal episode agak sedikit bingung untuk paham ceritanya karena lebih banyak pengenalan karakter yang lumayan banyak dan bikin PR untuk dihapal. Tapi selebihnya....kalau kamu sudah masuk ke ceritanya, yakin deh bakalan ketagihan dan penasaran untuk nonton sampai tamat. Apalagi karena jumlah episodenya cuman 10, alurnya dibikin padat dan fokus ceritanya gak melebar ke mana-mana.
Drama ini dari awal sampai akhir konsisten ngebahas politik, sampai part romance saja hanya kebagian porsi sedikit, tapi disatu sisi komposisi yang sepeti ini justru sangat pas sekali. Drama ini pembawaannya juga serius banget dari awal, tidak ada santai-santainya, yang nonton ikut kebawa frustasi πŸ˜…. Bagaimana tidak, karena tokoh-tokoh disini kebanyakan sangat licik dan menghalalkan segala cara demi mencapai tujuan mereka. Jangan kaget kalau menemukan tokoh yang bermuka dua, pepet kanan pepet kiri, dari kawan jadi lawan, dan dari lawan jadi kawan. Untungnya masih ada beberapa karakter yang normal, waras dan jujur, walau berat pula sebenarnya untuk mereka bertahan di lingkaran api penuh yang penuh kebusukan.
Chief of Staff bercerita tentang lika-liku perjalan Jang Tae Joon untuk bisa menjadi anggota majelis. Kenapa dia berambisi sekali? Karena niat baik dia untuk menolong orang selalu terganjal dengan status dia yang bukan siapa-siapa, dan tidak punya kekuasan lebih. Dan jalan untuk sampai ke posisi itu luar biasa panjang, terjal dan berat. Sampai ikut ngebatin kok kayaknya mau jadi orang baik susah amat πŸ™ƒ. Bahkan demi bisa bertahan di dunia politik yang keras, segala jenis cara harus rela dilakukan. Jang Tae Joon benar-benar diuji dalam menentukan pilihan yang nantinya bisa memberikan dia benefit banyak.

Yup...Jang Tae Joon memang menjadi magnet utama dari drama ini. Ambisi dan tekat yang besar membuat dia sulit untuk di singkirkan. Benar-benar karakter yang cerdik, pintar dan berani ambil segala resiko. Walau dalam situasi terdesak dan tidak menguntungkan dia selalu punya jalan keluarnya. Selain itu, Park Jung Tae juga karakter yang sangat menguras emosi kita, hanya dari ekspresi yang ia tampilkan, kita akan tau seberapa berat jalan yang sudah ia lalui sampai di tahap itu, betapa frustasinya dia ketika masih ada saja yang menghadang jalannya, dan betapa dilemanya dia ketika harus dihadapkan dengan sebuah pilihan sulit. Dan Park Jung Tae sangat apik dimainkan oleh Lee Jung Jae. Aktingnya luar biasa. Contohnya bisa kamu liat di sepanjang episode yang sungguh menguras emosi jiwa raga. Sangat tidak disangka karena drama serius seperti ini ternyata bisa bikin kita terhanyut.
Jadi begitulah...dari segi cerita, alur, cast, akting, sampai eksekusi, Chief of Staff amat sangat rapih, bagus, memuaskan dan memenuhi ekspektasi saya. Apalagi jalan ceritanya sulit ditebak penuh dengan plot twist. Rasanya bisa masuk list drama politik terbaik yang pernah saya tonton. Yap...Sebagus itu memang drama ini. Yang sedikit membuat kecewa paling hanya ending drama ini yang sedikit diluar dugaan (ingin banting meja rasanya! (╯°□°)╯︵ ┻━┻ ), karena justru menambah tanda tanya yang belum terjawabkan. Bikin super penasaran.

Untungnya drama ini belum sepenuhnya tamat karna ternyata dibuat menjadi 2 season dan baru saja kemarin Chieff of Staff Season 2 diumumkan akan tayang pada tanggal 11 November. 2019. Yeay!!

Overall....kalau kamu memang menyukai drama dengan tema politik seperti drama ini, Maka tontonlah Chief of Staff. Sangat Recommended!
Sekian.
Happy Watching πŸŒ™πŸ†ˆπŸ…°πŸ…·πŸ…Ύ

sorce: Asianwiki
credit picture: (1)(2)(3)(4)(5)(6)

Saturday 21 September 2019

K-Drama: Life (Review)

Life - 16 Episode

Lee Dong Wook as Ye Jin Woo
Jo Seung Woo as Go Seung Hyo
Won Jin Ah as Lee No Eul
Lee Kyu Hyung as Ye Sun Woo
Yoo Jae Myung as Joo Kyung Moon
Moon So Ri as Oh Se Hwa

Sinopsis Singkat:
Ye Jin Wook adalah seorang dokter di bagian unit gawat darurat yang memiliki kharisma dan hati yang hangat. Suatu hari, dia mendengar dari adiknya yang bernama Ye Sun Woo bahwa direktur rumah sakit yang sangat dikaguminya menggelapkan uang subsidi dari pemerintah. 

Dan pada malam itu, direktur rumah sakit meninggal setelah jatuh dari atap gedung. Kematiannya ditetapkan sebagai kecelakaan akibat dari serangan jantung, namun Ye Jin-Wook tidak mempercayainya.

Go Seung Hyo diutus sebagai presiden baru di Rumah Sakit Universitas Sangkook. Dia sangat dingin dan ambisius.  Dengan latar belakang sebagai pengusaha, ia ingin Rumah Sakit yang dikelolanya dapat memberikan profit besar. Namun mengelola rumah sakit tentu berbeda dengan mengelola sebuah bisnis. Berbagai gagasannya banyak ditentang oleh staff rumah sakit. 

Review:
Life dimulai dengan jalan cerita yang cukup bagus dan menarik pada awal episodenya. Walau memiliki alur yang berat saya cukup betah untuk mengikutinya. 

Karena drama ini kita jadi tau seperti apa manejemen sebuah rumah sakit berjalan yang ternyata tidak bisa dibilang simpel. Intrik-intrik yang disampaikan terkait ini sangat menarik untuk diketaui.


Namun sayangnya, semakin berjalan sampai pertengahan, sepertinya mulai dari episode 11, muncul banyak pertanyaan di benak saya. Sebenarnya alur dari Life ini mau dibawa ke arah mana yah? Apa yang kita dapat di ending nanti? Apa yang kita tunggu dari drama ini? idk intinya saya merasa sedikit bingung. Dan terbukti endingnya pun terasa hanya lewat begitu saja. Kurang berkesan.

Saya sadar drama dengan genre seperti ini pasti ada kemungkinan punya open ending. Dan memang benar seperti itu. Yang menjadi masalah adalah akar masalah yang ada di darama ini belum selesai seratus persen dan belum ada titik terang. Jadi ketika nonton episode terakhir reaksi yang bisa saya berikan adalah kebingungan, kok cuman begini saja yah...

Dari awal saya sudah tau drama ini bakalan fokus dengan manajemen dan kekuasaan di sebuah rumah sakit, maka saya pun tidak banyak berharap kalau drama ini akan punya banyak adegan medis seperti medical drama pada umumnya. Oleh karena itu, biarpun belatar di rumah sakit, Life rasanya sedikit kurang cocok disebut sebagai drama medis mengingat part medisnya senditi hanya sekitar10-20%. 

So...kalo dibilang kecewa, saya memang masuk tim yang kecewa dengan drama ini. Maybe karena saya punya ekspektasi super tinggi mengingat writer-nim Life adalah orang yang sebelumnya menulis Sectet Forest yang dinobatkan sebagai Best Screenplay. Dan mau tidak mau saya jadi membandingkan kedua drama ini, dan menurut saya Secret Forest masih lebih baik dari pada Life. Biarpun keduanya sama-sama drama dengan alur yang berat untuk diikuti, sama-sama bikin pusing selama ditonton, tidak bisa dibuat meleng sedetik pun, secara cerita dan eksekusi Life memang terkesan kurang rapih.


Dan menurut saya karakter Jin Woo disini pun kurang mendukung. I mean... saya setuju dengan ketidaksukaan dia terhadap manajemen rumah sakit yang sangat semena-mena dan terlalu pegang kendali. Tapi yang bikin saya geleng-geleng adalah cara yang dia pilih untuk melawan mereka. Ibaratnya karena dia tidak mau ngotori tangannya sendiri buat melawan, akhirnya malah main 'belakang' ala-ala taktik gerilya. Bikin gemes bercampur kesal karena cara yang dia pilih jadi membuat beberapa orang kena masalah. Dan puncaknya ada di episode 12 (yang penasaran silakan nonton sendiri) bertindak nothing to lose tapi dia tidak memikirkan akibat yang timbul untuk orang lain di sekitarnya.

So...kalau ditanya siapa karakter favorit, saya mohon maaf kalau Ye Jin Woo tidak masuk kedalam kriteria ini walaupun dia salah satu karakter utama. Ada 2 favorit saya, pertama Go Seung Hyo karena dari segi karater memang dia yang paling menarik, dan yang kedua adalah Oh Se Hwa seorang dokter perempuan yang punya aura powerful dari semenjak episode pertama.


Secara keseluruhan, walau Life punya kekurangan, drama ini tetap punya nilai plus-nya juga. Saya sangat suka dengan beberapa isu yang dibawa di drama ini khususnya tentang manajemen rumah sakit yang jarang dibahas di drama lain. Jadi informasi baru untuk diri saya sendiri. 
Overall masih masuk ke jajaran drama yang wort it untuk ditonton

Sekian....
Happy Watching ❤️

NB: saya nemu draft review drama ini yang ternyata dulu lupa di post. Terlanjur sayang untuk dibuang maka barulah hari ini saya posting :)

source: Asianwiki
credit picture: (1)(2)(3)(4)