Moment at Eighteen
16 Episode
Ong Seung Woo as Choi Joon Woo
Kim Hyang Gi as Yoo Soo Bin
Shin Seung Ho as Ma Hwi Young
Kang Ki Young as Oh Han Kyeol
Walau umur tidak bisa disebut remaja lagi, drama ber-setting sekolah masih menjadi salah satu favorit saya.
Itulah kenapa biarpun drama ini sudah tamat beberapa bulan yang lalu, saya masih tetap ingin menontonnya. Selain itu, saya memang sedang ingin menonton drama slice of life yang pembawaannya ringan. Dan tentunya karna drama ini memiliki deretan cast yang menarik dan fresh, seperti Kim Hyang Gi yang masuk radar saya semenjak nonton Along With The Gods.
Okay...back to the topic, saya rasa review kali ini akan sedikit lebih banyak spoilernya...
Alur cerita dari Moment of Eighteen sebenarnya tidak unik, apa yang dibahas dan dibawa disini sama seperti drama sekolah lainnya. Seperti masalah belajar yang menuntut perfoma nilai baik, persaingan belajar yang keras, perilaku bullying, dan persoalan cinta pertama dan persahabatan khas anak SMA yang tidak bisa dihindari. Itulah kenapa drama ini termaksud ringan ditonton.
Kisah di drama ini bermulai dari seorang anak SMA bernama Choi Joon Woo yang terpaksa pindah sekolah karena dituduh mencuri. Jun Woo sendiri bukanlah tipikal orang yang pandai mengekspresikan emosinya ke orang-orang, ia terbiasa dengan kesendiriannya. Bahkan ia terlihat tidak punya semangat belajar di sekolah barunya, hanya sekedar menjalani tanggung jawab sebagai murid. Sampai kemudian ia bertemu dengan Yoo Soo Bin dan hidupnya pun mulai berubah.
Soo Bin adalah murid berprestasi yang ceria dan memiliki banyak sahabat. Sayangnya dia sangat diatur oleh ibunya. Pertemuannya dengan Joon Woo membuat dirinya tertarik mendekati si anak baru yang terkesan tertutup itu. Dan perhatian tidak biasa yang di berikan Soo Bin ke Joon Woo, disadari oleh Ma Hwi Young. Siswa terpintar peringkat satu, yang dari luar tampak sempurna namun sebenarnya tidak. Hwi Young merupakan sahabat Soo Bin dari kecil yang menaruh rasa suka padanya. Sehingga kehadiran Joon Woo menjadi ancaman tersendiri.
Alur cerita dari Moment of Eighteen sebenarnya tidak unik, apa yang dibahas dan dibawa disini sama seperti drama sekolah lainnya. Seperti masalah belajar yang menuntut perfoma nilai baik, persaingan belajar yang keras, perilaku bullying, dan persoalan cinta pertama dan persahabatan khas anak SMA yang tidak bisa dihindari. Itulah kenapa drama ini termaksud ringan ditonton.
Kisah di drama ini bermulai dari seorang anak SMA bernama Choi Joon Woo yang terpaksa pindah sekolah karena dituduh mencuri. Jun Woo sendiri bukanlah tipikal orang yang pandai mengekspresikan emosinya ke orang-orang, ia terbiasa dengan kesendiriannya. Bahkan ia terlihat tidak punya semangat belajar di sekolah barunya, hanya sekedar menjalani tanggung jawab sebagai murid. Sampai kemudian ia bertemu dengan Yoo Soo Bin dan hidupnya pun mulai berubah.
Soo Bin adalah murid berprestasi yang ceria dan memiliki banyak sahabat. Sayangnya dia sangat diatur oleh ibunya. Pertemuannya dengan Joon Woo membuat dirinya tertarik mendekati si anak baru yang terkesan tertutup itu. Dan perhatian tidak biasa yang di berikan Soo Bin ke Joon Woo, disadari oleh Ma Hwi Young. Siswa terpintar peringkat satu, yang dari luar tampak sempurna namun sebenarnya tidak. Hwi Young merupakan sahabat Soo Bin dari kecil yang menaruh rasa suka padanya. Sehingga kehadiran Joon Woo menjadi ancaman tersendiri.
Ketikan Joon Woo baru masuk sekolah, ia dituduh mencuri barang dan pihak sekolah justru secara halus menyarankannya untuk pindah sekolah saja. Joon Woo pun awalnya setuju pindah sekolah lagi. Namun seiring adanya interaksi antara dia dan Soo Bin, ditambah dengan wali kelasnya Pak Guru Oh Han Kyul, Joon Woo akhirnya memutuskan untuk tetap di sekolah itu, karena memang bukan ia pelakunya. Ia hanya dijebak.
Mau tau siapa yang menjebak dia? Tak lain dan tak bukan adalah Hwi Young, siswa teladan yang di hormati oleh guru dan teman-temannya. Cara yang dia pakai untuk menyingkirkan Joon Woo terbilang jahat dan licik banget, dan dia selalu bersembunyi di balik topeng siswa teladannya. Wajar kalau akhirnya Joon Woo jadi benci banget sama Hwi Young.
Menurut saya alasan Hwi Young menjebak Joon Woo ialah karena ia merasa dikalahkan oleh Joon Woo. Dibalik sifat perfect yang ia tampilkan, Hwi Young menjadi sangat insecure semenjak Joon Woo datang. Salah satunya karena Joon Woo berhasil menarik perhatian Soo Bin yang notabene adalah crush-nya Hwi Young, namun dia hanya dianggap teman saja oleh Soo Bin.
Mau tau siapa yang menjebak dia? Tak lain dan tak bukan adalah Hwi Young, siswa teladan yang di hormati oleh guru dan teman-temannya. Cara yang dia pakai untuk menyingkirkan Joon Woo terbilang jahat dan licik banget, dan dia selalu bersembunyi di balik topeng siswa teladannya. Wajar kalau akhirnya Joon Woo jadi benci banget sama Hwi Young.
Menurut saya alasan Hwi Young menjebak Joon Woo ialah karena ia merasa dikalahkan oleh Joon Woo. Dibalik sifat perfect yang ia tampilkan, Hwi Young menjadi sangat insecure semenjak Joon Woo datang. Salah satunya karena Joon Woo berhasil menarik perhatian Soo Bin yang notabene adalah crush-nya Hwi Young, namun dia hanya dianggap teman saja oleh Soo Bin.
Drama ini menyajikan banyak interaksi yang meyenangkan untuk dilihat. Misalnya hubungan Joon Woo dan Soo Bin yang terlihat natural dari mulai mereka bertemu sampai mereka jadian, khas anak SMA. Selain itu side story para siswa-siswi lainnya juga menarik banget, khususnya para sahabatnya Soo Bin. You gonna love all of them π.
Selain itu kita juga akan liat bagaimana perkembangan karakter seorang Joon Woo yang sebelumnya menutup diri dari sekitar lalu menjadi terbuka dan bisa punya teman banyak. Dari yang tidak punya tujuan sampai kemudian ada hal yang ingin dikejarnya. Dan sebagian itu karena adanya peran dari Pak Guru Oh yang selalu mensupport dan membantu Joon Woo untuk survive.
Selain kisahnya Joon Woo, kita juga akan liat bagaimana Soo Bin yang sedikit struggle karena hidupnya sangat diatur oleh ibu nya. Misalnya ketika ia dipaksa ikut study group bareng Hwi Young, padahal ia lebih nyaman belajar sendiri. Apalagi untuk masuk kedalam study group tersebut ibunya Soo Bin mesti memohon-mohon ke Ibunya Hwi Young. Dan Soo Bin sangat tidak senang melihat itu. Belum lagi ketika Soo Bin dilarang untuk berteman dengan Joon Woo, karena menurut ibunya Joon Woo adalah anak bermasalah. Dan ketika mereka berdua ketauan dating, luar biasa murkanya. Tapi disatu sisi, kita juga akan ditunjukkan kenapa Ibu Soo Bin sangat seprotektif itu.
Selain itu kita juga akan liat bagaimana perkembangan karakter seorang Joon Woo yang sebelumnya menutup diri dari sekitar lalu menjadi terbuka dan bisa punya teman banyak. Dari yang tidak punya tujuan sampai kemudian ada hal yang ingin dikejarnya. Dan sebagian itu karena adanya peran dari Pak Guru Oh yang selalu mensupport dan membantu Joon Woo untuk survive.
Selain kisahnya Joon Woo, kita juga akan liat bagaimana Soo Bin yang sedikit struggle karena hidupnya sangat diatur oleh ibu nya. Misalnya ketika ia dipaksa ikut study group bareng Hwi Young, padahal ia lebih nyaman belajar sendiri. Apalagi untuk masuk kedalam study group tersebut ibunya Soo Bin mesti memohon-mohon ke Ibunya Hwi Young. Dan Soo Bin sangat tidak senang melihat itu. Belum lagi ketika Soo Bin dilarang untuk berteman dengan Joon Woo, karena menurut ibunya Joon Woo adalah anak bermasalah. Dan ketika mereka berdua ketauan dating, luar biasa murkanya. Tapi disatu sisi, kita juga akan ditunjukkan kenapa Ibu Soo Bin sangat seprotektif itu.
Dan yah...kurang lebih memang seperti itu cerita yang akan ditampilkan di drama ini. Bukan suatu hal yang baru. Mungkin yang membedakan adalah drama ini lebih menitikberatkan pada momen-momen para remaja berumur 18 tahun. Tentang segala keluh kesah, masalah, segala macam tuntutan dan tekanan yang dihadapi, dan bagaimana masih labilnya mereka diumur segitu. Dan tentunya bagaimana para remaja ini mengalami yang namanya cinta pertama.
Overall... Moment At Eighteen adalah drama yang cukup menarik untuk ditonton dikala santai. Ceritanya ringan dan untuk beberapa bagian sangat relate dengan realita yang ada.
Sekian...
Happy Watching πΊππ
No comments:
Post a Comment