Saturday 20 December 2014

Anime: Psycho-Pass [Review]

Psycho-Pass
22 episode
12 Oktober 2012 - 22 Maret 2013
Action, Police, Psychological, Sci-Fi, Thriller

Sinopsis Singkat:
Cerita ini terjadi pada tahun 2113.

Pada saat itu, kondisi mental, kepribadian dan kemungkinan suatu individu untuk berbuat  kejahatan diukur menggunakan sebuah sistem bernama Sibyl System. Hasil pengukuran ini disebut sebagai Psycho Pass.

Selain itu, Sibyl System juga mampu mengukur Crime Coefficient, yang merupakan indeks dimana seseorang memiliki kecenderungan atau kemungkinan untuk melakukan tindak kejahatan. Apabila indeks Crime Coefficient seseorang sudah melewati batas, maka orang tersebut dianggap sebagai Kriminal Laten yang harus ditangkap, diamankan ataupun dibunuh.

Tapi, dari ketiga pilihan tersebut seorang kriminal laten juga bisa di rekrut menjadi seorang Enforcer yang bekerja dibawah Public Safety Bureau's Criminal Investigation Division untuk menangkap kriminal laten lainnya. Enfouncer yang didampingi oleh seorang Inspector nantinya akan menggunakan Dominator, yaitu alat pengukur Crime Coefficient sekaligus juga sebagai senjata yang dapat menembak dan membunuh di saat itu juga.

Anime ini bercerita mengenai Akane Tsunemori, seorang Inspector baru di Unit Satu Public Safety Bureau's Criminal Investigation Division. Disana Akane bertemu dengan Inspektur lain bernama Nobuchika Ginoza dan juga empat orang Enforcer yaitu, Shinya Kougami, mantan inspektur yang menjadi kriminal laten setelah rekannya dibunuh, Tomomi Masaoka, seorang pria setengah baya yang dulunya seorang detektif, Shusei Kagari, pemuda riang yang menjadi kriminal laten sejak dia kecil, dan Yayoi Kunizuka, mantan musisi yang berubah menjadi kriminal laten setelah berinteraksi dengan teroris.

Kesemuanya bersama-sama mengejar Shogo Makishima, orang yang berusaha menghancurkan Sibyl System

Komentar:
Oke...Akhirnya.... bisa juga menyelesaikan anime ini...

Yap, ketika menonton anime ini, saya sempat stuck di episode 6 karena merasa semakin kesini cerita di anime ini semakin sadis. Tapi karena cukup membuat penasaran, apalagi ada season 2 nya, pada akhirnya saya lanjutkan juga sih. Dan ternyata pengorbanan saya tidak sia-sia, karena justru di episode-episode selanjutnya cerita semakin seru, biarpun saya akui ceritanya pun semakin sadis juga -__-

Yah mau bagaimana lagi... orang pengecut macam saya yang takut dengan adegan sadis, disuguhi anime ini sudah pasti akan teriak-teriak selama monentonnya. Soalnya cerita di anime ini benar-benar bikin WOW, membuat saya penasaran tapi disatu sisi juga saya tidak sanggup untuk melihatnya. Alhasil jalan tengahnya adalah dengan menutupi layar laptop hahaha.

Setelah menonton Season 1, sejujurnya saya tidak bisa move on dengan anime ini, apalagi ceritanya bagus bukan mainnya. Ditambah dengan karakter Shinya Kougami yang benar-benar memikat saya. Sayangnya, di Season 2, Kougami justru dihilangkan. Kesal sekali pas saya tahu kabar itu. Bukankah Kougami adalah main characternya? Kenapa bisa dihilangkan? Ah entahlah....

Walaupun, cukup kecewa karena tidak ada Kougami, saya tetap mencoba menonton Season 2, dengan harapan perasaan kecewa saya dapat hilang. Tetapi sayang, sosok Inspektur baru yang menjadi rekan Akanen membuat saya tidak sanggup untuk melanjutkan Season 2 anime ini. Dia terlalu menyebalkan! Membuat saya benar-benar berhenti untuk menonton Season 2 nya dan lebih memilih untuk menunggu movie nya yang akan rilis pada  Januari 2015.

Secara keseluruhan, saya suka sekali dengan ceritanya, (khusus Season 1 saja loh yah) biarpun pas episode awal, memang sedikit membosankan karena ceritanya lebih banyak ke pengenalan karakter, ditambah lagi dengan beberapa istilah rumit yang membutuhkan waktu untuk dipahami. Anime ini merupakan anime yang keren bagi saya.

Intinya saya tetep merekomendasikan anime ini untuk para penonton yang menyukai genre action, thriller dan sci-fi, karna memang anime ini baguss sekali...

Oke.... sekian dulu, semoga kalian menikmatinya...

Selamat menonton :3




credit picture: (1)(2)

Thursday 11 December 2014

Jalan-Jalan: Johor + Singapura (Part 1)

Akhirnya mimpi jaman kecil untuk pergi ke negeri orang bisa kesampaian juga di tahun ini, yah biarpun gak jauh-jauh sih. 

Jadi pas liburan lebaran kemarin saya kesampaian juga mampir ke Singapura. Lah kok mampir sih? Iya emang ceritanya saya gak langsung ke Singapura. 

Jadi memang sejak bulan Mei kami (saya pergi bareng orang tua saya) udah buat rencana untuk pergi ke Johor dan Singapura, dimana tujuan kami ke Johor sama Singapura sebenarnya beneran beda. Kalau ke Johor kami mau menghadiri acara gathering keluarga besar disana, sedangkan ke Singapura memang benar-benar pure jalan-jalan. Jauh-jauh hari sengaja ngurus paspor dan beli tiket pesawat murah, berhubung nyari yang hemat, kami milih naik pesawat tujuan Batam dulu, terus lanjut ke Johor nya via jalur laut. 

Bisa dibilang saya cukup excited dengan rencana ini, soalnya waktu jaman SMA terpaksa gak diajak ke KL (gathering keluarga besar juga loh) gara-gara mau UN, terpaksa ditinggal deh.

Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu tiba, H+4 lebaran kami berangkat dari rumah jam 5 pagi menuju bandara karena milih penerbangan yang pagi, biar setelah sampai Hang Nadim Batam kita langsung berangkat ke Johor lewat Batam Center. Setelah perjalanan panjang melalui udara dan laut sampailah kami di Pelabuhan Stulang Laut jam setengah 3 waktu Malaysia. Setelah urus imigrasi (entah kenapa suka serem sendiri tiap pemeriksaan imigrasi) yang akhirnya lancar, kami masih nunggu jemputan. Btw selama di Johor kami memang tinggal di rumah saudara, enak sih beneran gak ngeluarin ringgit sepeserpun buat tinggal dan makan disana. Ringgit yang udah ditukar gak kepake sama sekali, dan baru dipake buat beli oleh-oleh. 

Sayangnya karena rencananya di Johor emang cuman kumpul-kumpul keluarga aja, saya beneran gak kemana-mana, sempet bosen banget karena seharian disitu-situ aja. Sebenernya sih waktu baru sampe Johor mau diajak pergi ke Lego Land, tapi akhirnya saya batalin karena menurut saya, sayang banget bayar mahal-mahal buat masuk Lego Land tapi disana cuman sebentar. Saya baru mau ke sana sekitar jam 4 sore, tapi tutupnya jam 6 -___- sayang banget kan. Kapan-kapan aja deh....

Untungnya pas malem-malem kami diajak pergi keluar juga, bisa ngeliat pemandangan kota Johor malam hari plus disebrangnya bisa liat Singapura juga, ya ampun ternyata deket banget loh. Gak lupa juga kami diajak mampir ke Istana Bukit Serene yang didepannya ada gerbang mahkota. Yah namanya cuman mampir dan malem-malem juga kesananya kami cuman sampai depan gerbang mahkotanya aja dan foto-foto disitu yang justru kalau malem memang gerbang mahkotanya bagus banget  karena nyala lampunya.

Ada hal unik saat besoknya saya nyari oleh-oleh ke Giant di Johor. Jadi waktu saya kesana itu, saya sempet bingung karena pas dikasir barang-barang belanjaan kita gak dimasukkin ke kantong plastik. Ternyata....pada hari itu setiap minggunya ada ketentuan untuk tidak menggunakan kantong plastik. Kalau mau pakai kantong plastik kita harus bayar kantong plastiknya. Biarpun harus bayar, menurut saya kebijakannya keren banget loh, salah satu cara untuk mengurangi penggunaan kantong plastik, yang merupakan sampah yang sulit terdegradasi. Coba di Indonesia juga kaya gini haha

Setelah packing oleh-oleh yang dibeli tadi, kami siap-siap karena kami mau ke Singapura, waktu itu kami dari Johor udah sore, sekitar jam 4, karena paginya pergi kondangan ke Tanah Tinggi. Untuk ke Singapura sendiri, kami dianter sama saudara ke terminal bis dan kami pun berpisah disana. Ada kejadian gak enak saat perjalanan kami menuju Singapura, Pas diterminal bis, kami sempat bingung dengan mekanisme pembelian tiket bis nya. Kita cuman ngikutin tanda menuju imigrasi dan arus orang-orang yang lalu lalang aja. Sumpah jauh banget jalan ke pemeriksaan imigrasinya, apalagi dengan bawa koper dan tentengan oleh-oleh yang cukup besar. super ribet. orang-orang disana juga jalannya cepet-cepet banget, berasa lelet rasanya >_<

Setelah ngurus imigrasi, kami masih bingung, gimana cara beli tiket bis nya, pas tau-tau kami udah sampai di parkiran bis-bis yang akan bawa kami ke Singapura. Saya lihat ada antrian orang, langsung kami tanyai aja, gimana caranya buat naik bis. Orang itu ngasih tau kita bahwa kita bisa baris dibelakang dia dan nunggu sampai ada bis yang datang. Saya masih bingung, saya tanya lagi gimana sistem bayarnya, kata orang itu bayarnya nanti aja setelah sampai singapura. Saya bisa tenang sementara.

Setelah bis dateng, kami dengan segala koper yang super berat naik kedalam bus. Perasaan saya gak enak ketika saya ngeliat hampir semua penumpang menempelkan sebuah kartu di pintu masuk bis. Saya super bingung. Itu kartu apaan??? Dapet dari mana?? Kebingungan saya makin berlanjut dan belum terselesaikan hingga tanpa sadar kami sudah sampai di Singapura (emang deket banget sih). Udah sampai di Singapura, kami disuruh turun (kami belum bayar sama sekali) dan dilanjutkan dengan jalan yang cukup jauh buat menuju pemeriksaan imigrasi. Sempet gak tega juga ngeliat orang tua bawa-bawa koper yang beneran buat ribet kalo kami jalan. Fix lain kali gak akan bawa banyak tentengan kalo ke sana lagi!

Setelah ngurus imigrasi, perasaan gak enak saya beneran terjadi. Kami yang memang cuman ngikutin orang yang lalu lalang, sampai lagi di parkiran bis-bis. Saya panik, kita harus naik bis yang mana? yang tadi aja gak ngeti gimana dan dimana bayarnya. Akhirnya dengan sok tau Bapak saya mendekati salah satu bis bertingkat (bis yang beda dengan sebelumnya), dan langsung tanya ke kondekturnya, apa bisa antar kami bertiga ke Lavender. Dan ternyata bis nya bisa, dan kami disuruh bayar 5 S$ untuk satu orang. Entahlah apakah harga segitu mahal atau engga untuk naik bis. Udah gak mikirin lagi karena kami beneran pingin cepet cepet sampe hotel, udah cape.

Lalu akhirnya kami diturunin di pemberhentian bis nya (udah di daerah Lavender), berhubung kami buta banget jalan, dan udah gak kuat jalan nyari hotelnya, terpaksa naik taksi buat menuju hotelnya, yang pastinya lebih mahal, apalagi naiknya pas di jam peak hour, dimahalin lagi lah. Iklaskan aja lah, gapapa, yang penting bisa sampe hotel juga. 

*bersambung*

*oke, bagian selanjutnya nanti yah, mau ngerjain tugas dulu. maaf banget fotonya ga ada, karena saya gak megang fotonya :( tapi nanti kalo udah nemu bakalan disertain juga kok.*