Thursday 20 April 2017

IMM: Akhir Cerita Reply 1988 yang Mengecewakan


"If I had not been caught at any of those damn traffic lights. If any of those red lights had help me, even once. I could be standing in front of her, as if it were fate. My first love was always held back by that thing they call timing. That damn timing."

Melihat deretan draft yang masih tersimpan, tidak sengaja saya melihat draft ini yang ternyata belum di-publish. Jadi apakah boleh jika saya mem-posting ini sekarang? Belum terlambat, bukan? FYI, tulisan ini (saat itu masih berbentuk draft yang berantakan) dibuat setelah Reply 1988 episode 19 tayang, dimana saya tidak tahan untuk memberi komentar pada drama yang tadinya membuat saya jatuh cinta namun belakangan justru dibuat kecewa dengan ceritanya. Sayangnya, karena situasi saat itu  tidak memungkinkan untuk memposting langsung curhatan ini (fan war dimana-mana), akhirnya postingan ini saya pending dulu, sampai ternyata malah terlupakan dan tenggelam dibawah 😅


Sekedar memberi tahu...sebenarnya ketika Reply 1988 akan diproduksi, saya termaksud orang yang tidak terlalu antusias, apalagi kalau misalnya di drama ini ada permainan 'husband hunting' lagi. Rasanya masih takut dan trauma karena pada Reply Series sebelumnya, yaitu Reply 1994, Saya (Team Chilbong) harus menelan pil kekecewaan, ketika ship (kapal) yang saya tumpangi harus tenggelam. 😢

Walaupun begitu...pada akhirnya saya memutuskan untuk mengikuti Reply 1988 juga (drama ini terlalu menggoda soalnya), tapi dengan satu ketentuan, yaitu untuk 'main aman' dengan berada di tim netral saja apabila ada permainan husband hunting lagi. Kenapa? Karena saya tidak mau mengulangi kejadian yang sama seperti di Reply 1944, yang harus merasakan patah hati berkepanjangan dan sulit move-on. Jadi, saya benaran tidak memihak pada siapa pun, dan akan ikhlas dengan segala ending Reply 1988.  Bahkan...ketika pada akhirnya saya tersihir dengan sikap tsundere Kim Junghwan yang menaruh rasa suka kepada Doeksun, saya masih tetap komit untuk menerima hasilnya, apabila Junghwan kalah bersaing dengan Sunwoo (yang ternyata bukan saingan dia yang sebenarnya) atau Choi Taek.

Tapi...semakin ditonton, saya justru makin larut dan yakin kalau Junghwan adalah kandidat terkuat yang akan menjadi suami Doeksun. Dari episode pertama, karakter Junghwan sudah sering muncul dibandingkan dengan Taek, selain itu (kalau diperhatikan) banyak pula part cerita yang berfokus ke kisahnya Junghwan beserta keluarganya. So...lama-kelamaan saya terseret untuk menjadi bagian dari Tim Junghwan.

Sayangnya, episode 19 yang ditayangkan pada malam itu, menjadi titik dimana saya merasakan kekecewaan yang amat sangat. Mengapa (sepertinya) suami Doeksun bukan Junghwan? Padahal karakter Junghwan di Reply 1988 terlihat lebih menonjol dan lebih berkembang daripada Taek. Tapi sebenarnya...ada hal lain yang lebih membuat saya kecewa dari pada hal ini, yaitu menyangkut jalan ceritanya sendiri.

Dibandingkan dengan cerita kekeluargaannya yang luar biasa bagus, unsur romance didalam Reply 1988 justru 'meh' sekali, sangat berbanding terbalik. Semenjak lewat dari episode 10, unsur romance (khususnya untuk main OTP) hanya menjadi sisipan cerita. Bahkan ketika Junghwan mulai mengalah demi Taek, dan saya kira dari situ hubungan Doeksun-Taek bisa berkembang, hubungan mereka tetap saja diam di tempat, tanpa ada kemajuan yang berarti.

Misalkan....misalkan PDnim dan SWnim membuat porsi Taek lebih banyak lagi dan menampilkan lebih jelas dan lebih banyak perkembangan cinta antara Doeksun-Taek (tbh, saya kesulitan melihat chemistry antara mereka berdua), saya pasti bisa setuju dengan hasil ini, karena sebenarnya problem kekecewaan saya pada drama ini, dimulai dari situ...

Dan perlu kalian ketahui, biarpun saya tim Junghwa, dari awal sampai akhir saya menyukai Taek dan tidak membenci dia sama sekali. Yang saya benci ialah, kenyataan bahwa PDnim dan SWnim terlalu mempermainkan kita semua. Kenapa harus menunggu hingga episode 18 untuk membuat Junghwan menyerah? Kenapa baru di episode 19 hubungan Taek dan Doeksun diperjelas? Menurut saya, semua sudah terlambat. Apabila kejadian itu terjadi di episode 15 atau 16, pasti saya masih bisa menerimanya. Dengan sisa 4 episode, mungkin kita bisa tau lebih jauh mengenai hubungan Doeksun-Taek, dan bonusnya kita pun bisa tau bagaimana akhirnya Junghwan move-on dan menemukan perempuan lain.

Yeah...episode 19 adalah salah satu episode yang mengecewakan. Meskipun berharap bisa terjadi keajaiban pada episode terakhir, dimana Junghwan lah yang menjadi suami Doeksun. SWnim sudah terlanjur merusak semua 'feel' nya di episode 19. Lagipula, sisa 1 episode ini masih banyak yang perlu dijelaskan. Tidak hanya soal cinta segitiga antara  Junghwan-Doeksun-Taek, tapi juga soal kisah asmara Bora-Sungwoo yang punya nama keluarga sama, dan permasalahan lainnya yang menyangkut orang-orang yang tinggal di Ssamundong.


Tapi ya sudah, kita bisa apa memangnya? Mau bagaimanapun endingnya (walau akhirnya makin kecewa berat karena ending Junghwan lebih mengenaskan daripada ending Chilbong di Reply 1994), Reply 1988 termaksud drama bagus dan fenomenal sekali. Biarpun sampai sekarang saya masih belum bisa move-on dan masih belum sanggup menonton lagi drama ini, Reply 1988 tetap menjadi salah satu drama spesial di hati saya.

Sekian...


credit picture: (1)(2)

No comments:

Post a Comment