Tuesday, 28 August 2018

K-Drama: Children of A Lesser God [Review]

16 Episode

Kang Ji Hwan as Chun Jae In
King Ok Vin as Kim Dan
Sim Hee Seop as Joo Ha Min
Lee Elijah as Baek Ah Hyun

Sinopsis Singkat:
Chun Jae In adalah seorang detektif jenius ber-IQ tinggi yang sagat menyukai angka, fakta, dan logika. Sedangkan Kim Dan adalah detektif yang memiliki kemampuan supernatural yang dapat melihat momen kematian seseorang. Mereka berdua bisa dibilang punya kepribadian yang sangat berbeda, namun mereka memutuskan bekerja sama untuk mengungkap konspirasi yang melibatkan sebuah organisasi besar.

Review:
Di Mistress saya pernah bilang kalau udah lama banget kepingin nonton drama ini. Tapi akhirnya kepending karena pas awal tayang subtitlenya susah banget ditemui. Nah...sebulan yang lalu akhirnya saya sempat juga nonton ini. Sebenernya nggak ada alasan khusus kenapa nonton Children of A Lesser God, karena saya memang selalu suka sama drama-drama OCN yang rata-rata selalu punya cerita beda yang seru. Jadi drama ini pun sepertinya jaminan bagus aja sih seperti drama lainnya hehe.
Dari tema dramanya, Children of A Lesser God mengingatkan kita sama drama Save Me yang sama-sama ngebahas tentang perkumpulan sekte sesat (cult). Yang bikin beda tuh disini nggak se-dark Save Me yang detail banget nampilin luar dalam kegiatan cult mereka. Selain itu disini nggak cuman ngebahas sekte sesat aja karena konflik drama ini sebenarnya lebih kepada penyelesaian kasus kematian masal 24 tahun yang lalu yang berhubungan sama sekte sesat itu. Disamping itu drama ini juga punya unsur fantasy, dimana Kim Dan ini ceritanya punya kemampuan supernatural bisa melihat momen kematian orang (bagian ini pun mirip juga loh sama drama Black) walau sebenarnya part ini pun sedikit dibawah ekspektasi awal karena rasanya agak kurang konsisten dan ternyata hanya orang-orang tertentu saja yang bisa Kim Dan lihat momen kematiannya.

Kalau ditanya bagus atau enggak, menurut saya drama ini lebih ke menarik sih, khas dramanya OCN. Tiap episode selalu bikin kita bertanya-tanya. Lumayan banyak twist-nya juga, ceritanya suka nggak ketebak. Cuman...kalau menurut saya sih twist-nya masih biasa, nggak yang terlalu mindblowing dan sampe bikin bengong. Tapi memang secara keseluruhan masih seru sih.

Dan walau keliatannya drama ini gelap dan agak horor, masih banyak unsur komedi yang diselipin disini, jadi...tensi drama ini pun nggak yang selalu serius melulu.
Dan faktor tambahan kenapa saya bisa betah sama drama ini adalah karena disini ada karakter bernama Joo Ha Min yang ntah kenapa benar-benar menarik perhatian saya disini. Dibilang dia ini jahat, yah emang bener sih. Tapi nggak bisa benci juga sama karakter ini, yang ada malah ngerasa kasian, udah gitu memang kondisi dan keadaan juga yang maksa dia untuk jahat gitu. Demi bisa bertahan hidup,

Dan entahlah ini cuman saya aja yang ngerasa begini atau engga, rasanya kalau udah liat Joo Ha Min sama Kim Dan satu scene pingin banget saya ship-in, tapi yah namanya juga drama OCN...nggak bakalan sih dikasih romance sama mereka. Sekalinya ada pun paling tipis banget haha. Kaya misalnya hubungan Chun Jae In sama Kim Dan disini. Kayaknya sih mereka berdua ini ada apa-apanya, tapi yaudah sampai situ aja progresnya nggak lebih. Makannya akhirnya pun jadi liat mereka cuman sebatas rekan kerja senior junior aja.
Yaudah...segitu aja sih...dibilang suka tentu saja saya suka sama drama ini. Cuman...masih yang biasa aja kadarnya, masih ada drama lain yang lebih saya favoritkan. Tapi seperti yang saya bilang sebelumnya, karena ini drama OCN kayaknya mesti juga kalian nyoba Children of A Lesser God nggak ada salahnya kok, apalagi yang emang seneng genre model gini, nggak akan bikin nyesel kok kalo ditonton hehe...

Sekian...
Happy Watching...

credit picture: (1 )OCN(2)(3)(4)(5)

Thursday, 23 August 2018

K-Drama: Wok of Love [Review]

Wok of Love/Greasy Melo
19 Episode

Lee Junho as Seo Poong
Jang Hyuk as Doo Chil Seong
Jung Ryeo Won as Dan Sae Woo

Sebenarnya saya nggak tau postingan ini bisa disebut sebagai review drama atau sebatas curhatan saja, karena sebenarnya drama ini cukup bikin saya kecewa selama ngikutin ongoing padahal sebelumnya ditunggu-tunggu banget.

Kalau kalian sering mampir blog ini, pasti tau kalau saya penggemar aktingnya Junho dari jaman dia main di Memory, dimana semenjak itu drama dia selalu saya tonton dan dibuat juga reviewnya. Jadi...ketika dia mau main di Wok of Love tentu drama ini pun otomatis masuk list tontonan juga. Apalagi lawan main dia disinin nggak main-main, ada Jang Hyuk dan Jung Ryeo Won yang menurut saya aktingnya udah jaminan bagus.
Tapi yah gitu...biarpun jejeran pemain utamanya bagus banget, kalau ceritanya nggak bisa bikin kita betah yah nyatanya susah juga untuk ngikutin drama ini. Dan saya beneran ngalamin ini pas nonton Wok of Love. Udah berusaha untuk lanjutin demi ketiga pemeran utama ujung-ujungnya nyerah juga, gak kuat. Dan ngerasa buang-buang waktu gitu. Akhirnya dengan berat hati pun memutuskan untuk lanjut baca recapan tiap episodenya aja di dramabeans biar cepat.

Padahal kalo dibilang bagus, Wok of Love ini pas baru-baru tayang termaksud bagus loh. Menghibur banget, ceritanya ringan, pipi sampai pegel sendiri karena dibikin senyum-senyum mulu, udah gitu Junho nya pun ganteng maksimal! Saya pun selalu nggak sabar nungguin kelanjutan drama ini setiap minggu. Cuman sayang... semua itu tidak berlangsung lama. Lewat pertengahan (ep 10 keatas) saya mulai bosan dan mulai mempertanyakan alur di drama ini. Dan kondisi pun sedikit diperburuk karena Wok of Love sempat nggak tayang selama 2 minggu karena ada Piala Dunia. Mau nggak mau kita jadi 'lupa' sama drama ini.
Awalnya saya no problem sama alurnya yang lambat. Tapi ternyata tetap nggak membantu walau udah disabar-sabarin. Saya merasa konflik yang ada di Wok of Love terlalu melebar kemana-mana, akhirnya bikin kita bingung fokus drama ini apa. Sebenarnya apa sih yang mau disampaikan disini? Belum selesai sama konflik A udah pindah ke konflik B, lalu tau-tau bahas konflik C, dan ketika konflik A udah lama nggak dibahas, tiba-tiba kemudian kembali dibahas lagi. Ceritanya loncat-loncat kesana kemari. Konflik utamanya sih tentang chef hotel bintang lima yang terpaksa 'pindah' ke restoran sepi milik gangster untuk balas dendam ke mantan atasannya. Tapi ini udah sampai pertengahan pun saya juga nggak tau progress dramanya udah sampai mana kalau misalnya disuruh ngejelasin, Sebingung itu loh...
  
Dan ngomongin jumlah episode, saya juga nggak paham kenapa drama ini bisa dapet slot 20 episode (Biarpun di cut jadi 19 episode pun masih tetap kebanyakan juga menurut saya) padahal dengan cerita yang terbilang cukup ringan dan nggak berat 16 episode rasa-rasanya udah cukup banget. Jadi yah kalo kaya gini kayaknya wajar juga sih kenapa plot nya jadi bahas kemana-mana. 

TAPI....mau sebanyak apapun kekurangannya, kalau Wok of Live udah balik fokus ke tema masak-masakannya, imo drama ini pun balik jadi lebih mengasikkan lagi. Adegan masaknya dijamin bikin kita ngiler dan lapar. Cara ngambil gambar makanannya itu loh...sangat mengundang. Jadi yah...agak menyayangkan juga sih kenapa part masak-masakan ini gak mendominasi dramanya, karena sebenarnya waktu belum nonton drama ini pun ekspektasi saya juga ngirannya seperti itu. Ternyata enggak...
Yaudah segitu aja sih... untuk akting, pemilihan cast dan chemistry, no comment karena menurut saya mereka udah menampilkan performance yang baik.  So kalau kalian mengesampingkan alurnya dan jumlah eps nya yang lumayan banyak,  kayaknya masih fine lah buat ngikutin drama ini,  lagian ceritanya termaksud ringan banget kok, gak dibikin capek mikir buat nontonnya. Intinya...semua balik lagi ke selera masing-masing aja sih.

Sekian..
Happy Watching..


creditpicture: (1)(2)(3)(4)

Wednesday, 8 August 2018

Throwback: Between Us in Jakarta

Kalo ditanya kapan hari terbaik yang pernah saya lewatin, salah satu jawabannya adalah 15 Juli 2017, 1 tahun yang lalu. Untuk pertama kalinya saya bertemu dengan Cnblue lewat konser yang mereka adakan. Kalau diingat sungguh menjadi pengalaman yang TIDAK terupakan.

Karena saya (juga) belum pernah nonton konser, tentu bukan main excited-nya pas tau Cnblue mau ke Jakarta, mengingat semenjak konser 'Blue Moon' tahun 2013, Jakarta (Indonesia) selalu gak masuk list sehingga paling dekat kita mesti terbang ke SG atau KL. Makannya saya sempat hopeless apa Jakarta bisa masuk rangkaian Between Us Asia Tour juga. Tapi akhirnya penantian lama terjawab, di tahun 2017 harapan saya untuk bertemu Cnblue (sebelum mereka wamil) akhirnya terkabul๐Ÿ˜ญ๐Ÿ˜ญ
Kalau boleh cerita...tentu ada 'drama' yang muncul baik itu yang menyenangkan atau yang sedikit mengecewakan selama satu hari itu (tanggal 15 Juli), khususnya permasalahan tiket meskipun sebenarnya sudah diantisipasi dengan menggunakan jastip untuk pembeliannya.

Kalau penasaran dulu saya beli tiket kategori apa, waktu itu saya dan teman saya memutuskan untuk beli tiket kategori silver, satu-satunya kategori yang bisa duduk (dan untungnya yang paling murah juga) karena saya nggak yakin dan nggak sanggup kalau harus desak-desakan nonton sambil berdiri haha.

Okay so...namanya baru pertama kali, pas hari-H, jujur saya sampai nervous dan deg-degan. Baru denger Cnblue lagi sound check didalem hall aja (karena emang kedengeran sampai luar) saya sampai emo dan histeris sendiri. Lucu sih kalau inget itu. Belum lagi momen dimana kami tergoda untuk beli lightstick konser setelah iseng mampir ke booth merchandise, padahal dari rumah sudah bertekad kuat untuk nggak akan beli apapun.๐Ÿ˜‚ Dan masih ada momen dimana saya sempat ngerasain badmood sebelum konser karena masalah posisi duduk yang kalau diceritakan lumayan panjang bahasannya...kalian mau baca?๐Ÿ˜‚
Jadi...karena tiket sudah diurus pake jastip sampai penukaran tiket fisiknya, akhirnya memang saya lepas tangan sama urusan ini. Dateng ke ICE pun kelewat santai (nungguin temen juga) dan saya baru sampe sana jam setengah 4 sore. Nah salah saya disini adalah, bukannya jalan duluan sendiri ke ICE (soalnya udah rapih juga dari jam 11 siang) buat ambil tiket fisik biar dapet tempat lebih strategis, saya malah main tunggu-tungguan sama temen๐Ÿ˜‚. Udah gitu saya polos banget, mikirnya paling tiket udah dipisahin based on siapa yang paling cepet beli (ngiranya yang paling cepet beli bakalan dapet kursi lebih depan) karena pas pertama kali mereka open jastip pun hari itu juga saya langsung pesen tiketnya. Jadi saya mau dateng ke ICE jam berapa aja saya kira bakalan aman. Tapi nggak taunya, sampai disana sistemnya first come fisrt serve. Kalau tiket yang mereka kasih belum sesuai sama keinginan kita, masih bisa ditukar gitu.

Giliran kami ambil tiket, udahlah dapet di belakang, kita pun juga kepisah, saya di row M, temen di row N. Akhirnya kami ditawarin tiket lain biar bisa duduk sebelahan (yang mana tiket lain itu kayaknya juga belum diambil sama si pemiliknya, mungkin orang itu datengnya lebih sore lagi dari saya). Yasudah...daripada nanti malah kagok kepisah, kami akhirnya ambil tiket tersebut meski dengan berat hati harus mundur ke row O.

Dan yup..namanya ekspektasi ternyata nggak sesuai, mikirnya paling jelek itu paling dapat duduk di baris tengah, gak boong kalau mood saya jadi agak jelek sehabis itu. Jadi nyesel dan nyalahin diri sendiri. Dan nambah jelek moodnya gara-gara sebelum masuk hall kami papasan sama sekelompok orang yang pake jastip yang sama terus dia dapet row depan. Yaampun...itu irinya bukan main sih๐Ÿ˜ญ Andaikan saya datengnya lebih cepat mungkin masih ada kesempatan untuk dapat row lebih depan kan? But who knows?๐Ÿ˜•

Dan belum selesai sampai situ, saya pun masih dibikin syok lagi pas masuk venue dan mulai nyari tempat duduk. Heol!! Ternyata row O itu baris kedua dari belakang! yang bisa kita disebut juga row paling belakang, karena row P ternyata kosong nggak ada orang (huhu...salah satu fakta yang cukup bikin sedih...karena konser kemaren nggak soldout dan nggak penuh orang๐Ÿ˜”)

Untungnya sih, untungnya...dengan segala negative vibe yang terus berdatangan, sampai bikin bete banget, saya masih waras untuk mensyukuri hal kecil apapun yang bisa bikin balik seneng. Semua udah terjadi mau gimana lagi coba. Kalau disesalin terus yakin pasti malah nggak bisa nikmatin konsernya. Cnblue loh yang dateng, masa iya cuman gara-gara duduk dibelakang terus betenya sampai dibawa ke konser. Mau disia-siain? Enggak kan? Yaudah pas konser mulai akhirnya balik happy lagi haha. Lagian duduk di belakang ternyata asik juga loh...
Karena Cnblue cuman pakai 1 hall ICE, venue konsernya jadi kerasa kecil tapi pas gitu sih. Meskipun duduk paling belakang kami nggak merasa kejauhan (banget) buat liat ke panggung, udah gitu panggungnya sendiri (menurut saya) emang gede banget, bercabang 3 pula. Dan posisi saya ini terbilang masih strategis karena persis ditengah-tengah, pokoknya mau liat ke arah jonghyun dan jungshin pun sama-sama enak.

Emang sih posisi di belakang ini nggak enaknya adalah kita nggak bisa liat muka mereka dari deket, hm...tapi kan masih ketolong layar besar didepan. Lagian kalo duduk dibelakang ini kita jadi bisa liat semua suasananya loh, I mean...nggak cuman penampilan artisnya aja, tapi juga bisa liat bagaimana euforia para penonton menikmati konser, apalagi ditambah hamparan nyala lampu lighstick yang dipegang fans, duh MERINDING. Udah gitu efek lighting konser cnblue kemarin pun bagus banget. Jadi tambah keren lah pokoknya!

Oh iya, berhubung waktu itu kami paling belakang, dan posisinya tidak menghalangi siapa-siapa, kita pun dibolehin nonton sambil berdiri gitu (nah...nilai plus lagi kan๐Ÿ˜„). Beda sama yang di depan yang tetap disuruh duduk, kita nggak di tegur waktu berdiri. Mungkin staff-nya ngerti kali yah...masa udah di belakang masih nggak dibolehin berdiri juga๐Ÿ˜…. Dan karena itu, saya sempat liat beberapa orang yang tadinya duduk di baris tengah memilih pindah ke belakang biar bisa nonton sambil berdiri. Dan memang harus saya akui, walaupun berdiri ini capek tapi memang lebih puas sih kalau nonton sambil berdiri, puas pula jingkrak-jingkrakannya. Dan live music-nya Cnblue pun ampuh banget buat kita nggak bisa diam...memang lah luar biasa mereka...

Dan mungkin ini juga sih alasan kenapa saya lebih suka sama anak band. Pesona mereka kalau udah nyanyi dan main musik live itu pasti bikin candu. Lagu versi studio sih nggak ada apa-apanya kalau dibandingin sama versi live. Belum lagi di setiap lain kesempatan dan even kadang mereka suka kasih feel yang beda untuk lagu-lagu mereka (karena lagunya mereka aransemen lagi)...so nggak bakalan dibikin bosen sama musik mereka.

Btw...berhubung dari awal udah diniatin nggak mau sibuk ambil foto or video (karena beneran mau fokus ke konsernya) cuman segini aja sih video yang bisa saya ambil...monggo diliat kalau kalian mau...




Overall... konser Between Us-Cnblue ini parah sih kecenya. Saya benar-benar puas. Cnblue benar-benar keren banget, belum lagi stage presence mereka yang luar biasa. Panggung segede itu beneran bisa mereka kuasai. Saya sampai bingung harus fokus liat ke siapa, karena mereka banyak gerak kesana-kemari, apalagi Yonghwa yang sungguh amat pecicilan di atas panggung.

Selama konser pun banyak momen-momen menarik yang tidak terlupakan.
1. Mulai dari member yang menyapa dan memperkenalkan diri mereka pakai bahasa indonesia, campur inggris juga.

2. Terus ada momen dimana kita ramai-ramai manggil dan semangatin Jonghyun bareng-bareng, bikin dia sampai bingung. Saya sendiri pun sebenarnya nggak tau alasannya apa, tiba-tiba terjadi aja memang. Ada yang bilang sih karena pas konser baru mulai Jonghyun agak bad mood karena sound gitarnya agak bermasalah, makannnya fans pada semangatin dia.

3. Terus inget kan dulu lagu despacito lagi hits-hitsnya? Nah di konser ini pun yonghwa juga sempet nyanyiin lagu itu haha.

4. Lalu momen dimana mereka nyanyi lagu Wake Up. Tau kan yah tradisi Cnblue kalau nyanyiin lagu ini yang tadinya durasi cuman 3 menitan pasti bisa dibuat lamaaa banget? Di pertengahan lagu ini, Yonghwa sempat nyuruh kita semua satu hall untuk diam nggak bersuara sama sekali. Dan hall yang tadinya rame banget pun kemudian jadi hening tanpa ada suara. Nah setelah suasana jadi hening itu, Yonghwa tiba-tiba teriak 'I love You' ke kita semua (kalau nggak salah tanpa mic juga). Sungguh itu rasanya bikin bahagia banget loh! Se-hall pun langsung balik heboh setelahnya haha.

5. Ketika encore lalu mereka nyanyi lagu Manito versi akustik pun jadi salah satu momen yang indah juga. Disana Yonghwa, Jonghyun, Minhyuk dan Jungshin dapat part nyanyi. Otomatis kita pun jadi teriak kegirangan karena bisa denger suara nyanyian mereka. Dan disini Cnblue juga sempat kaget dan terharu sama fans, karena kita ikutan nyanyi Manito bareng.
6. Lalu pas mereka nyanyiin lagu Young Forever dan satu hall mulai ngangkat banner yang bertuliskan 'Cnblue forever', terus kertas flakes(?) mulai berjatuhan dari atas. Lagi-lagi kita pun ikutan nyanyi bareng. Disini Cnblue sukses bikin saya makin emo karena suasananya sangat mendukung, udah gitu konser malam itu pun mau mendekati akhir...

Pokoknya memang tidak terlupakan lah momen-momen itu...Benar-benar malam yang special banget untuk saya...Nggak akan saya lupakan...

Terakhir (maaf kalau agak keluar topik dikit)... I know sekarang saya udah nggak se-update dengan segala berita Cnblue (kadang jadi suka ngerasa cuman fans abal-abal gara-gara ini), tapi mau apapun kondisinya Cnblue masih jadi grup yang special untuk saya. Mereka nggak akan tergantikan. Keinginan untuk bisa datengin konser mereka lagi pun masih sangat besar, bahkan ingin sekali rasanya saya samperin mereka sampai Jepang...doakan saja...amin...
Untuk Yonghwa, Jungshin, Minhyuk dan Jonghyun yang sedang wamil, semoga lancar menjalankan tugas negaranya, semoga kalian tetap sehat dan ketika balik jadi makin strong. Saya bangga banget sama kalian yang memutuskan untuk wamil bareng. Pokoknya...akan saya tunggu comeback kalian tahun 2020 nanti.

Miss you & love you...


ps: sebenarnya draf postingan ini sudah lama sekali saya buat, tapi kemudian saya lupa, jadilah baru bisa saya upload setahun kemudian ๐Ÿ˜‚