Friday 24 April 2020

Buku: Flawed - Cecelia Ahern [Review]

Tahun ini saya menyeringkan diri untuk baca buku (lagi), hobi lama yang beberapa tahun terakhir terlupakan.

Buku yang sudah saya baca adalah: FLAWED karya Cecelia Ahern. Yang pernah baca atau nonton film P.S. I Love You dan Love, Rosie (Where Rainbows End) pasti gak asing dengan penulis ini.

 
Buku ini saya beli tahun lalu di BBW Jakarta,
tersimpan rapih dan berdebu di rak selama setahun. 

Hal yang saya suka dari buku ini adalah tema, latar cerita, dan pesan moral (terselubung) yang disampaikan didalamnya.

Tentang sebuah negara/society yang selain menerapkan sistem hukum kriminal, juga menerapkan sistem yang mengatur moral dan etika masyarakatnya. Dan yang dibahas disini adalah tentang sistem moral dan etika yang mereka terapkan. Orang yang terbukti melanggar, akan dianggap sebagai 'Flawed' tidak sempurna dan tubuhnya akan 'ditandai'.

Yang bertanggung jawab menjalankan sistem ini adalah sebuah komite bernama 'Guild'. Awalnya dibentuk untuk menghukum para pemimpin terdahulu yang dianggap melakukan kelalaian dan menjadi penyebab negara mengalami krisis. Sistem ini dibuat sebagai langkah preventif agar tidak ada Flawed yang dapat memimpin negara mereka.

Hukuman yang didapat para Flawed terlihat ringan, mereka tidak dipenjara seperti penjahat kriminal, tapi sesungguhnya tidak. Hukuman yang mereka dapat berlaku seumur hidup. Flawed akan dikucilkan, terpinggirkan, dan dijauhi. Mereka tidak mendapat previlege seperti orang lain. Mereka tidak boleh menikmati kemewahan. Mereka juga tidak boleh ditolong, jika seseorang kedapatan menolong Flawed maka akan diadili dan mendapat hukuman. Selain itu para Flawed tidak akan bisa mencapai karir yang tinggi, tidak diizinkan. Mereka sudah dianggap cacat, tidak sempurna.

Celestine North adalah perempuan pintar yang menjalani hidupnya dengan sempurna.

“I am a girl of definitions, of logic, of black and white.”
-Celestine North-

Ia salah satu yang setuju dengan sistem ini. Hingga suatu hari ia melakukan pelanggaran dan berurusan dengan Guild. Hidupnya sejak saat itu berubah.

Buku ini akan membahas pandangan Celestine mengenai sistem yang pikir sempurna dan pantas diterapkan. Namun seketika runtuh saat orang terdekat dan juga dirinya menjadi bagian dari Flawed. Ia mulai melihat dari perspektif lain, dan akhirnya sadar sistem ini sangat tidak manusiawi.
----

My short review for this book:
Nilai plus dari buku ini, FLAWED sudah berhasil bikin penasaran dari awal, bikin pingin terus dibaca lagi dan lagi. Pace-nya lumayan menegangkan. Ekspektasi saya makin tinggi ketika menemukan part yang tak terduga. Namun sayang keseruan ini juga cepat berakhir, hanya bertahan sampai sepertiga bagian awal saja. Sisa cerita selanjutnya terkesan biasa dan terasa lambat sekali. Konflik yang ada cenderung ringan. Keseruan yang saya dapat di awal tidak ada lagi. Sedikit kecewa karena ending cerita pun tidak seperti yang dibayangkan. Menggantung. Selesai begitu saja tanpa ada hal yang diselesaikan. Sepertinya diwajibkan baca buku keduanya yang berjudul PERFECT untuk tau akhir kisah Celestine.

Walau begitu, saya cukup suka dengan isu yang dibahas di buku ini. 
Apakah orang yang bersalah tidak boleh mendapat pengampunan sama sekali? 
Apakah kebebasan mereka harus direnggut semuanya?
Apakah tidak ada ruang untuk mereka  menjadi lebih baik? 
Apakah sekali di cap tidak sempurna, maka jadi sepenuhnya tidak sempurna? 
Apakah harus mengutamakan kesempurnaan sebagai acuan?

“We see being Flawed as a strength. If you make a mistake, you learn from it. If you never make a mistake, you're never the wiser. These.”


-Flawed by Cecelia Ahern

No comments:

Post a Comment